Tampilkan postingan dengan label Bibliography. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Bibliography. Tampilkan semua postingan

Februari 28, 2013

Pengelolaan Bibliografi di LaTeX - bagian 2 (natbib)

Bagian ini akan membahas sedikit tentang pengelolaan bibliography menggunakan paket natbib. Manual lengkap terdapat di CTAN (lihat URL natbib yang saya berikan sebelumnya). Tujuan dari materi ini adalah penggunaan model sitasi Harvard (penulis, tahun) dengan database file daftar pustaka format BibTeX yang terpisah sehingga memudahkan untuk me-reuse untuk keperluan penulisan naskah-naskah lainnya.

Dengan menggunakan database file daftar pustakan format BibTeX tersendiri, pekerjaan penulisan naskah kita akan lebih terorganisir dan memudahkan kita jika akan menggunakan daftar pustaka itu untuk keperluan-keperluan lainnya. Contoh dari file BibTeX tersebut terdapat pada repo bibliografi disertasi saya. Silahkan mengakses repo tersebut karena di dalamnya sudah terdapat contoh yang lengkap. Penjelasan dasar bisa diperoleh di situs Wikipedia.

Untuk menggunakan paket natbib serta file database daftar pustakan tersebut, perhatikan file contoh berikut ini:
...
...
\usepackage{natbib}
...
...
\begin{document}
...
...
 \bibliographystyle{plainnat}
...
...
\addcontentsline{toc}{chapter}{\numberline{}Bibliography}
 % lokasi direktori dan nama file dari file BibTeX (.bib) yang akan digunakan
 \bibliography{../bibs/web--soft-eng--semiotics--ISResearch.bib}
...
...
\end{document}



Cara melakukan sitasi untuk model Harvard adalah sebagai berikut:
...
...
Of those efforts to create the reference architecture, The Semantic Web components is considerd missing an explicit pragmatic layer addressing use of semantic resources within pragmatic context~\citep{paschkeicpw2007}. On going standards, specifications, and partial implementation are available to address this layer but still need more efforts.
...
...

Hasil di daftar isi adalah sebagai berikut:


Hasil daftar pustakan adalah sebagai berikut:



Hasil sitasi sesuai dengan dokumen di atas adalah sebagai berikut:


Untuk menggunakan paket natbib ini perlu dilakukan urutan langkah kompilasi berikut:
  1. pdflatex source.tex
  2. bibtex source.aux
  3. pdflatex source.tex
  4. pdflatex source.tex
Tulisan ini hanya menunjukkan bagian kecil dari natbib, anda masih harus membaca manual di URL yang sudah saya sebutkan di muka.

Happy LaTeXing!




Pengelolaan Bibliografi di LaTeX - bagian 1 (Embedded)

Pada umumnya, saat membuat dokumen menggunakan LaTeX, kita perlu menyertakan daftar pustaka. Ada beberapa teknik untuk mengelola bibliografi tersebut. Saat dokumen masih sederhana dan tidak kompleks serta hanya dipakai untuk satu atau sedikit dokumen, biasanya yang dilakukan hanya menyertakan bibliografi tersebut dalam file dokumen sebagai berikut:

...
...
\begin{document}
...
...
...
...
Currently, the development methodology is still lacking, especially for Semantic Web and Pragmatic Web application. One primary cause of this is lack of reference architecture on Semantic Web and also Pragmatic Web application. Without agreed-upon reference architecture for Semantic Web and Pragmatic Web, there will be confusion among Web developers. Whenever we have a strong reference architecture, then we may start to develop the methodology and software framework to realize the components in reference architecture. Therefore, it is very important to have a reference architecture for Semantic Web and Pragmatic Web as a prerequisite. This strong point is not available until now (except for Semantic Web, see the Semantic Web layer cake, SSWAP (Simple Semantic Web Architecture and Protocol) in \url{http://sswap.info/index.jsp} and Functional Semantic Web Architecture~\cite{funcsemwebarch}). Of those efforts to create the reference architecture, The Semantic Web components is considerd missing an explicit pragmatic layer addressing use of semantic resources within pragmatic context~\cite{paschkeicpw2007}. On going standards, specifications, and partial implementation are available to address this layer but still need more efforts.
...
...
...
\begin{thebibliography}{99}
\addcontentsline{toc}{chapter}{\numberline{}Bibliography}
...
...
\bibitem{paschkeicpw2007}Adrian Paschke, Harold Boley, Alexander Kozlenkov, \textit{Rule Responder: RuleML-Based Agents for Distributed Collaboration on The Pragmatic Web}, Proceedngs of the International Conference in The Pragmatic Web, 2007.
...
...
...
\end{thebibliography}
\end{document}


Pada daftar isi akan muncul sebagai berikut:


Pada daftar pustaka, akan muncul sebagai berikut:

Sitasi pada naskah akan tampak sebagai berikut:


Model pengelolaan seperti ini sebenarnya relatif sederhana, kekurangan utamanya adalah entri di daftar pustaka tidak terstruktur dan tidak praktis jika daftar pustaka itu akan digunakan di naskah / paper lain. Jika menggunakan cara ini dan akan membuat paper dengan daftar pustakan yang kurang lebih sama, maka bagian \thebibliography tersebut akan disalin ke dokumen lain. Solusi tersebut tidak memadai, boros, dan merepotkan. Selain itu, format yang digunakan adalah format angka sebagai hasil sitasi. Pada beberapa perguruan tinggi, biasanya diperlukan model lain seperti (penulis, tahun) atau dikenal juga dengan model Harvard. Bagian ini akan dibahas pada bagian berikutnya tentang natbib